Tadabbur Al Hadid, Fenomena Caleg Stress

لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ

supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu (ayat 23)


Tidak perlu saya ulangi banyaknya kisah tentang caleg-caleg stress, bahkan hingga bunuh diri dan gila.

Dalam hidup tidak lepas dari anugerah dan musibah. Ayat di atas menjelaskan kondisi orang beriman, selalu dalam keadaan terbaik. Kebalikannya kondisi orang yang kurang imannya, akan mengalami depresi, putus asa ketika cita-citanya tidak tercapai, di lain pihak ia akan lupa diri dan sombong ketika ambisinya terwujud.Mengapa kondisi yang berbeda ini terjadi? Mari kita tadabburi ayat-ayat sebelumnya.

Pertama

Motivasi dan niat. Caleg yang kurang imannya melandasi ikhtiyarnya untuk dunia, padahal dunia ini hanya kesenangan yang melenakan, senda gurau, berbanyak-banyak harta dan anak.

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (ayat 20)

Sedangkan caleg beriman meyakini bahwa perjuangan dan pengorbanannya selama kampanye dalam kerangka dakwah, amal shalih. Dan perjuangannya selama kampanye sebagai perlombaan dalam kebaikan.

سَابِقُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (ayat 21)

Kedua

Caleg yang kurang imannya menyalahkan orang lain ketika ia gagal. Kecewa dengan konstituennya karena ingkar janji setelah ia mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Dan menganggap bahwa Tuhan tidak mengasihinya dengan tidak mengabulkan do’anya.

Sedangkan Caleg yang beriman yakin, setelah ia berjuang maksimal, mendekatkan diri kepada Pencipta, meluruskan niat dan motivasi, maka apapun yang diberikan oleh Allah adalah yang terbaik bagi dirinya. Semua ini telah tercatat di Lauhul Mahfuz. Dan semua pengorbanan yang dikeluarkannya tidak sia-sia, melainkan akan dibalas dengan kebaikan yang berlipatganda.

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (ayat 22)

Disinilah iman kepada takdir berperan. Dan yakin bahwa :

وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (Al Baqarah 216)

Barulah kita bisa memahami firman Allah dengan utuh :

لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri (ayat 23)

Sikap Caleg yang beriman setelah menjadi Aleg

Kualitas seorang Caleg yang beriman akan semakin bersinar ketika ia diamanahi menjadi Aleg. Ia akan mengemban amanah dengan sebaik-baiknya, dan tidak mengkhianati amanah yang diberikan kepadanya. Ia menyadari bahwa jabatannya sebagai Aleg adalah suatu amanah yang berat yang akan diminta pertanggunjawabannya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (Al Anfal 27-28)

Maka ia akan bekerja sebaik-baiknya untuk konstituen, masyarakat, bangsa dalam kerangka dakwah dan mencari ridho Allah. Kepentingan diri, anak dan keluarganya diletakkan ke nomor sekian. Ia akan menjadi orang yang dermawan dan siap mengorbankan harta, tenaga, waktu, dan pikirannya. Dan tidak menjadi orang yang kikir sebagaimana disebut Allah dalam ayat di atas, dan lebih lanjut Allah menjelaskan siapa orang yang kikir itu.

الَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ ۗ وَمَنْ يَتَوَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

(yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (ayat 24).

Selamat mengemban amanah bagi para Aleg yang beriman! Semoga Allah senantiasa membimbing langkah-langkah Anda dan meridhoi semua kerja dan perjuangan Anda.

[Sumber: http://agungyulianto.net/?p=59]